Forgotten Bible and Melted Chocolate

Aku hanyalah seorang yang tua dan bodoh, mencoba mengerti namun gagal menasehatimu. Mungkin kau memang terlalu pintar untuk mendengarkan omonganku. Saat kau menutup pintu untukku, biarlah aku mengira semua ini kesalahanku, karena aku bodoh dan tak pernah mengerti.

Saturday, April 08, 2006

ANTARA KALIBATA, CENGKARENG & PS MINGGU

ANTARA KALIBATA, CENGKARENG DAN PASAR MINGGU

Bila telah kautemukan impianmu,
Baiklah aku akan melangkah pulang dengan
Segunung perasaan bahagia
Walaupun demikian ketika tampaknya kau melepasku
Sesungguhnya aku tetap tinggal.

Ketika beberapa mikrolet menyambar jalanan
Membuat tatapanmu hilang timbul
Dalam satu kata yang tak terucap
Dalam hati aku sangat mengagumi
Tuhan mana yang telah menciptakan
Keindahan perpisahan seperti itu.

Lalu tiba-tiba adalah sebuah malam
Ketika aku terduduk di sebuah angkot ke Depok
Banjir sepeda motor menggenangi jalanan yang macet
Seorang bayi bersama ayah ibunya
Ke manakah mereka dilarutkan oleh malam?
Lalu itu adalah ingatanku tentangmu
Ke manakah kamu dilarutkan oleh malam ini?

Benarkah hidup ini hanya roda
Roda sepeda motor
Roda angkot
Roda gerobak
Semua yang berputar membawa
Menjauh dan mendekat
Tanpa perlu mendengarkan
Rasa rindu seseorang
Yang dengan susah payah sedang dicuci
Oleh angina malam.