Forgotten Bible and Melted Chocolate

Aku hanyalah seorang yang tua dan bodoh, mencoba mengerti namun gagal menasehatimu. Mungkin kau memang terlalu pintar untuk mendengarkan omonganku. Saat kau menutup pintu untukku, biarlah aku mengira semua ini kesalahanku, karena aku bodoh dan tak pernah mengerti.

Tuesday, February 07, 2006

SUATU MALAM DI SIMPANG 3 KALIBATA

SUATU MALAM DI SIMPANG TIGA KALIBATA

Jika kau merasa menjadi bidadari,
Pelangi manakah yang menjadi tanggamu?
Yang kulihat di jalanan kota ini
Hanya jejak-jejak hitam tercecer
Dari langkahmu yang tak tentu.

Jika kau merasa memiliki cinta,
Mengapa hanya sepenggal rasa peduli
Yang tergolek di kelamnya malam ini
Hanya keluh kesah panjang merayap
Dari anganmu yang membias.

Mungkin kau hanya sekuntum bunga liar
Yang mencoba berkaca pada riuhnya kota
Berayun dihembus udara yang kotor
Sisa-sisa kemalangan yang putus asa.

Mungkin kau hanya kupu-kupu kertas
Yang mencari keriangan di sela-sela debu
Terhempas diremas cuaca yang ganas
Luka-luka kepalsuan yang terus ada.

Jika kau merasa menebarkan cinta,
Di mana akan terpancar rasa kasihmu
Yang mewarnai lukisan jiwa hampa?
Bukan tipu daya menebar harap
Dari janjimu yang terucap.


0 Comments:

Post a Comment

<< Home